Tegal, Jawa Tengah – Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) bukanlah sekadar kerumunan, melainkan sebuah barisan besar dan panjang yang memerlukan manajemen administrasi yang tertib dan terus diperbaiki. Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin, menekankan pentingnya kesadaran nahdliyin akan hal ini dalam upacara pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) XIV NU Kota Tegal, Minggu (19/5/2024).
Dalam acara yang berlangsung di Pesantren Nahdlatul Ulama Kota Tegal, Gus Rozin, sapaan akrab KH Abdul Ghaffar Rozin, menyatakan bahwa struktur organisasi NU harus tegak lurus, mulai dari PWNU kepada PBNU, hingga PCNU kepada PWNU. Hal ini diperlukan agar manajemen dan administrasi organisasi dapat berjalan dengan baik dan efektif.
“NU adalah barisan, bukan kerumunan. Oleh karena itu, manajemen dan administrasinya harus baik. Jaringan struktur organisasi harus tegak lurus seperti PWNU kepada PBNU, PCNU kepada PWNU, dan seterusnya,” ujar Gus Rozin.
Konfercab XIV NU Kota Tegal: Momentum Penting
Konfercab XIV NU Kota Tegal dihadiri berbagai pihak, termasuk Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal, Dadang Soemantri, serta seluruh keluarga besar NU di Kota Tegal, dari tingkat ranting, MWCNU, badan otonom NU, hingga organisasi sayap seperti Muslimat, Fatayat, GP Ansor, Pagar Nusa, dan IPNU-IPPNU. Gus Rozin menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi semua pihak dalam acara ini.
Gus Rozin menegaskan bahwa Konfercab NU harus ramai dan menjadi ajang lima tahunan yang penting untuk menentukan langkah organisasi ke depan. Meskipun Kota Tegal memiliki jumlah MWCNU yang sedikit, ia melihat adanya kelebihan dalam hal fleksibilitas dan kemampuan dalam mengambil keputusan dengan cepat.
“Kota Tegal, meskipun bukan PCNU dengan jumlah MWCNU yang banyak, justru memiliki kelebihan. Pertama, PCNU yang kecil selalu lincah dalam mengambil keputusan. Kedua, karena kecil, mudah dalam mencapai konsensus tertentu. Ketiga, lebih berpotensi bebas dari tarik-menarik kepentingan politik praktis, sehingga lebih mudah menjalani konsensus,” jelas Gus Rozin.
Model Perkhidmatan NU di Perkotaan
Sebagai PCNU di perkotaan, Gus Rozin menekankan perlunya model perkhidmatan yang disesuaikan dengan cara berpikir dan kultur masyarakat perkotaan yang berbeda dengan nahdliyin di pinggiran. Ia berharap Konfercab dapat menghasilkan konsensus dan keputusan yang memantapkan dakwah berkelanjutan untuk merawat umat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, dalam kesempatan yang sama, berharap NU dapat terus berperan aktif dalam pembangunan Kota Tegal dan meningkatkan kontribusinya di bidang pendidikan, dakwah, dan ekonomi.
“Jika selama ini NU telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan, dakwah, dan ekonomi, maka ke depan kontribusi tersebut harus ditingkatkan lagi agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran NU di tengah-tengah mereka,” ujar Dadang Somantri.
Harapan dan Penutup
Gus Rozin mengakhiri sambutannya dengan ucapan selamat atas pelaksanaan Konfercab XIV NU Kota Tegal. Ia berharap konferensi ini dapat menghasilkan keputusan yang solid untuk mendukung dakwah yang berkelanjutan dan merawat umat dengan lebih baik.
“Selamat melaksanakan Konferensi, semoga menghasilkan konsensus-konsensus dan keputusan guna memantapkan dakwah-dakwah yang berkelanjutan untuk merawat umat,” tutupnya.
Sumber: NU Jateng
0 Komentar