Bangka Tengah – Program budi daya jahe merah di Bangka Tengah mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, melalui sektor pertanian yang menjanjikan. Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Sumsel Babel juga menjadi pendorong utama keberhasilan program ini.
Dukungan Gubernur Babel untuk Budi Daya Jahe Merah
Gubernur Erzaldi Rosman secara aktif mengajak para petani untuk mengembangkan jahe merah sebagai sumber pendapatan tambahan. Jahe merah dikenal sebagai komoditas yang memiliki permintaan tinggi di pasar, dengan kebutuhan mencapai 350-500 ton per bulan.
“Bayangkan jika satu rumah memiliki 300 polibek, dengan hasil 3-5 kg per polibek, maka hasil panennya akan sangat signifikan,” ujar Gubernur Erzaldi.
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bersama para penyuluh pertanian dan dinas terkait terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar budi daya jahe merah dapat dilakukan dengan optimal.
Peran PT Berkah Rempah Makmur dalam Budi Daya Jahe Merah
PT Berkah Rempah Makmur menjadi penggerak utama dalam implementasi program ini. Menurut Direktur PT Berkah Rempah Makmur, Agus Supriono, program ini telah disosialisasikan selama tiga bulan terakhir. Hingga kini, sebanyak 400 petani dari 13 kelurahan telah siap memulai penanaman jahe merah pada Maret dan pertengahan April 2021.
“Tanpa dukungan Gubernur dan Bank Sumsel Babel, program ini tidak akan terlaksana. Kami berharap amanah ini dapat dijalankan dengan baik,” ujar Agus.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan nilai tambah, Bangka Tengah juga mendapatkan kesempatan untuk membangun pabrik pengolahan jahe merah di Desa Lubuk. Pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pemasaran jahe merah di tingkat nasional.
Bank Sumsel Babel Siapkan KUR untuk Petani Jahe Merah
Sebagai bentuk dukungan finansial, Bank Sumsel Babel mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp550 miliar, dengan Rp15 miliar di antaranya sudah terealisasi di Bangka Belitung. Direktur PT Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Ahmad Syamsuddin, menegaskan komitmen bank dalam membantu para petani.
“Kami siap mendukung program budi daya jahe merah dan berbagai usaha turunannya, termasuk potensi wisata desa jahe merah,” ujarnya.
Bank Sumsel Babel juga mengupayakan digitalisasi transaksi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), sehingga pembayaran dapat dilakukan secara lebih mudah dan modern.
Prospek Cerah Budi Daya Jahe Merah di Bangka Tengah
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, perbankan, dan sektor swasta, budi daya jahe merah di Bangka Tengah memiliki prospek cerah. Petani diharapkan dapat merasakan manfaat ekonomi dalam sembilan bulan ke depan, setelah masa panen tiba.
“Kami mohon doa restu dari semua pihak agar para petani dapat menjalankan program ini dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal,” tambah Agus Supriono.
Dukungan yang diberikan dalam program ini menunjukkan bahwa jahe merah bukan hanya komoditas pertanian biasa, tetapi juga menjadi bagian penting dalam strategi pembangunan ekonomi daerah. Dengan semakin berkembangnya industri ini, diharapkan Bangka Tengah menjadi salah satu pusat produksi jahe merah terbesar di Indonesia.
Sumber: babelprov.go.id
0 Komentar