gpansorbanserkroya@gmail.com

Web Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Logo Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Web Development

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

White Labeling

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

VIEW ALL SERVICES 

Komentar

0

Discussion – 

0

Produksi Jamu Herbal: Peluang Usaha Berkelanjutan untuk Petani Indonesia

Produksi jamu herbal kini menjadi salah satu peluang usaha yang berkelanjutan dan menjanjikan bagi petani di Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), terus mendukung pengembangan produk bernilai tambah ini. Dengan memanfaatkan program Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), petani didorong untuk mengadopsi teknologi, meningkatkan kapasitas, dan menciptakan inovasi dalam usaha pertanian.

Komitmen Kementerian Pertanian untuk Keberlanjutan

Menteri Pertanian Andi Amran menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui diversifikasi produk pertanian, termasuk jamu herbal. Menurut beliau, langkah ini penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia. Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa P4S berperan sebagai pusat pelatihan dan magang untuk melahirkan lebih banyak petani pengusaha yang mandiri.

“Dengan adanya P4S, kami berharap kesejahteraan petani meningkat dan petani dapat menjadi lebih mandiri,” ujar Arsanti.

Kisah Sukses Yuniari: Inspirasi Produksi Jamu Herbal

Salah satu contoh sukses dalam pengembangan usaha jamu herbal adalah Yuniari, Ketua P4S “Timoer Sentosa” di Gunungkidul, Yogyakarta. Ia memulai usahanya sejak tahun 2014 dengan memproduksi jamu herbal seperti kunyit asam, telang tea, dan jamu berbahan dasar empon-empon (temulawak, jahe merah, kencur). Berkat kerja keras dan inovasinya, usaha Yuniari berkembang pesat, terutama saat pandemi Covid-19, ketika permintaan akan minuman sehat meningkat.

Kini, produk Yuniari tidak hanya dipasarkan secara lokal, tetapi juga dijual online dan tersedia di berbagai tempat seperti toko oleh-oleh dan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Dengan omzet mencapai Rp50 juta per bulan, Yuniari telah membuktikan bahwa usaha jamu herbal dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan.

Pemberdayaan Petani dan Wanita Tani

Keberhasilan Yuniari tidak hanya membawa manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi komunitas sekitarnya. Melalui P4S “Timoer Sentosa”, Yuniari aktif memberikan pelatihan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan anggota PKK. Dalam sebulan, ia mengadakan pelatihan 2-3 kali untuk membimbing petani dan wanita tani agar lebih mandiri dalam mengelola usaha pertanian.

“Kami tidak hanya menjual jamu herbal, tetapi juga melakukan pendampingan kepada wanita tani agar mereka dapat berdaya saing,” jelas Yuniari.

Produk Jamu Herbal yang Diminati

Produk-produk olahan yang dihasilkan Yuniari, seperti infused water, kunyit asam, dan telang tea, sangat diminati oleh masyarakat, khususnya generasi muda yang semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Selain itu, jamu berbahan dasar empon-empon seperti temulawak dan jahe merah menjadi favorit karena khasiatnya yang sudah dikenal luas.

Masa Depan Usaha Jamu Herbal

Dengan dukungan pemerintah, pelatihan di P4S, dan inovasi yang terus berkembang, produksi jamu herbal di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor unggulan. Keberhasilan seperti yang diraih Yuniari menunjukkan bahwa usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian.

Bagi petani yang ingin memulai usaha di bidang ini, penting untuk terus belajar dan berinovasi. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan mengikuti program pelatihan seperti P4S, peluang sukses dalam usaha jamu herbal semakin terbuka lebar.

Produksi jamu herbal adalah bukti nyata bahwa inovasi dalam sektor pertanian dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. Dengan dukungan pemerintah, kemitraan melalui P4S, dan dedikasi petani seperti Yuniari, masa depan jamu herbal di Indonesia terlihat sangat cerah. Ini adalah langkah nyata menuju keberlanjutan dan kesejahteraan bagi petani Indonesia.

Sumber: rri.co.id

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Artikel Lainnya