Produk jahe merah hasil produksi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Gunung Sindur mendapat apresiasi dari Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan serta Duta Besar Republik Indonesia (RI) di Manila, Agus Widjojo. Produk ini dinilai sebagai salah satu hasil pemberdayaan narapidana yang berpotensi untuk berkembang di pasar nasional maupun internasional.

Potensi Jahe Merah sebagai Produk Unggulan

Dalam kesempatan tersebut, Agus Widjojo menyatakan bahwa jahe merah yang dihasilkan oleh narapidana di Lapas Narkotika Gunung Sindur merupakan contoh sukses dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dapat dikembangkan lebih luas. Produk ini tidak hanya memiliki manfaat kesehatan yang tinggi, tetapi juga dapat menjadi komoditas ekspor yang bernilai ekonomis.

“Jahe merah adalah salah satu produk unggulan yang dapat bersaing di pasar global. Kreativitas dan keterampilan yang dikembangkan di dalam lembaga pemasyarakatan ini patut diapresiasi dan didukung agar terus berkembang,” ujar Agus Widjojo.

Dukungan terhadap Pemberdayaan Narapidana

Selain Duta Besar RI di Manila, Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan juga memberikan penghargaan terhadap program ini. Program pemberdayaan narapidana melalui produksi jahe merah dianggap sebagai langkah strategis dalam memberikan keterampilan dan kesempatan bagi warga binaan agar dapat hidup mandiri setelah bebas.

“Kami berharap program seperti ini dapat menjadi model bagi lapas lainnya, sehingga lebih banyak narapidana yang memperoleh keterampilan baru dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi perekonomian nasional,” ungkapnya.

Harapan untuk Masa Depan

Keberhasilan produksi jahe merah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam menjalankan program pembinaan yang lebih produktif. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, produk-produk hasil karya warga binaan dapat semakin berkembang dan memiliki daya saing tinggi di pasar domestik maupun internasional.

Jahe merah dari Lapas Narkotika Gunung Sindur merupakan bukti nyata bahwa pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan tidak hanya berfokus pada pemidanaan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi narapidana untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dengan adanya program pemberdayaan yang berkelanjutan, diharapkan semakin banyak warga binaan yang memiliki keterampilan dan mampu berkontribusi bagi perekonomian nasional setelah mereka kembali ke masyarakat.

Sumber: kompasiana.com