gpansorbanserkroya@gmail.com

Web Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Logo Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Web Development

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

White Labeling

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

VIEW ALL SERVICES 

Komentar

0

Discussion – 

0

Keripik Jahe Merah: Inovasi UMKM Desa Pasar Pedati yang Mendunia

Keripik Jahe Merah (KEJAM) dari Desa Pasar Pedati, Bengkulu, menjadi salah satu inovasi produk lokal yang patut diacungi jempol. Usaha ini dirintis oleh Ibu Aseni, seorang pelaku UMKM yang berhasil mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan cita rasa unik dan manfaat kesehatan, KEJAM kini dikenal luas di berbagai daerah. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai proses produksi, pemasaran, hingga keberhasilan usaha ini yang telah mendapatkan penghargaan.

Latar Belakang Usaha Keripik Jahe Merah

Pandemi COVID-19 menjadi titik awal munculnya ide usaha KEJAM. Saat itu, Ibu Aseni mulai memproduksi jahe instan untuk membantu tetangganya. Namun, setelah pandemi berakhir, harga jahe mengalami penurunan drastis. Melihat kondisi ini, Ibu Aseni berinovasi dengan membuat keripik jahe merah yang memiliki daya tahan lebih lama dan cocok sebagai camilan.

Keripik ini tidak hanya sekadar snack, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan seperti mengurangi mual. Dengan berbagai pilihan rasa, seperti gurih, pedas, dan manis, KEJAM berhasil menarik perhatian pasar.

Proses Pembuatan Keripik Jahe Merah

Salah satu keunggulan KEJAM adalah bahan bakunya yang berasal dari petani lokal. Berikut langkah-langkah dalam proses pembuatannya:

  1. Pencucian: Jahe dibersihkan dari kotoran dan tanah.
  2. Pengupasan: Kulit jahe dihilangkan untuk mendapatkan rimpang yang bersih.
  3. Pemotongan: Jahe dipotong menjadi ukuran kecil.
  4. Penghancuran: Jahe dihancurkan menjadi potongan lebih kecil.
  5. Pencampuran: Potongan jahe dicampur dengan kelapa parut untuk meningkatkan rasa.
  6. Penggorengan: Campuran jahe dan kelapa parut digoreng hingga matang.
  7. Penambahan Rasa: Setelah digoreng, ditambahkan gula dan bubuk jahe untuk memberikan rasa manis dan aroma khas.

Proses ini dilakukan secara higienis untuk menjaga kualitas produk. Dengan kombinasi bahan-bahan alami, KEJAM menjadi camilan sehat yang digemari konsumen.

Strategi Pemasaran dan Pengembangan Produk

Produk KEJAM dikemas secara menarik dengan berbagai pilihan rasa, seperti keju. Inovasi dalam kemasan ini menjadikan KEJAM lebih mudah diterima oleh konsumen dari berbagai kalangan. Pemasaran produk telah mencapai daerah seperti Pati (Jawa Tengah), Tangerang, Pekanbaru, hingga galeri UMKM di Bengkulu.

Selain itu, Ibu Aseni juga aktif memberikan pelatihan kepada kelompok wanita tani (KWT) di Bengkulu Tengah. Langkah ini tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Penghargaan dan Cita-Cita

Usaha KEJAM telah mendapatkan penghargaan dari Bupati Bengkulu Tengah sebagai produk unggulan daerah. Ibu Aseni berharap produk ini bisa menjadi ikon Desa Pasar Pedati, sekaligus mengangkat nama desa di tingkat nasional bahkan internasional.

Keripik Jahe Merah (KEJAM) adalah contoh nyata bagaimana inovasi dan semangat kewirausahaan dapat membawa perubahan besar. Dengan kualitas produk, strategi pemasaran yang efektif, dan dedikasi dari Ibu Aseni, KEJAM berhasil menjadi produk unggulan yang menginspirasi banyak pelaku UMKM di Indonesia. Jika Anda mencari camilan sehat dengan rasa yang unik, KEJAM adalah pilihan yang tepat!

Sumber: rri.co.id

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Artikel Lainnya