gpansorbanserkroya@gmail.com

Web Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Logo Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Web Development

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

White Labeling

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

VIEW ALL SERVICES 

Komentar

0

Discussion – 

0

Budidaya Jahe Merah di Kulonprogo Didukung Danais, Petani Sidorejo Raup Keuntungan

Kulonprogo semakin menunjukkan potensi besar dalam sektor pertanian dengan pengembangan budidaya jahe merah. Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Lendah, kini menjadi salah satu pusat pengembangan jahe merah yang didanai oleh Dana Keistimewaan (Danais) DIY tahun 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

Danais untuk Budidaya Jahe Merah di Sidorejo

Pada tahun 2024, Kalurahan Sidorejo menerima Danais sebesar Rp1 miliar, yang sebagian dialokasikan untuk pengembangan pertanian, termasuk budidaya jahe merah. Sebanyak 15 kelompok tani menerima bantuan bibit jahe merah dengan total distribusi mencapai 26 kilogram per kelompok. Yang menarik, mayoritas penerima bantuan ini adalah kelompok wanita tani, yakni 14 dari 15 kelompok penerima.

Menurut Lurah Sidorejo, Sutrisna, inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang bergabung dalam kelompok wanita tani. “Dengan adanya bantuan ini, ibu-ibu di Sidorejo bisa lebih mandiri secara ekonomi melalui budidaya jahe merah,” ujarnya.

Dukungan Dana Desa untuk Infrastruktur Pertanian

Selain Danais, Kalurahan Sidorejo juga mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp44 juta untuk membangun dua unit sumur bor. Infrastruktur ini penting untuk memastikan ketersediaan air bagi pertanian jahe merah. “Penggunaan Dana Desa ini sejalan dengan aturan yang mengharuskan minimal 20% anggaran digunakan untuk ketahanan pangan dan pertanian,” jelas Sutrisna.

Peluang Pengolahan Jahe Merah sebagai Produk Bernilai Tambah

Tak hanya fokus pada budidaya, Kalurahan Sidorejo juga merencanakan pelatihan bagi kelompok tani untuk mengolah jahe merah menjadi produk siap jual. Dengan langkah ini, diharapkan hasil panen tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga dalam bentuk olahan seperti serbuk jahe, minuman herbal, atau produk kesehatan lainnya.

“Kami ingin Sidorejo menjadi salah satu sentra produksi jahe merah yang unggul di Kulonprogo. Dengan pengolahan yang tepat, nilai ekonomi jahe merah bisa meningkat dan kesejahteraan warga semakin baik,” tambah Sutrisna.

Program budidaya jahe merah yang didukung oleh Danais dan Dana Desa ini membuka peluang besar bagi petani Sidorejo untuk meningkatkan pendapatan mereka. Dengan adanya bantuan bibit, infrastruktur pertanian, serta pelatihan pengolahan produk, Sidorejo berpotensi menjadi pusat produksi jahe merah yang berkualitas di DIY. Ke depan, diharapkan inovasi ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan.

Sumber: jogjapolitan.harianjogja.com

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Artikel Lainnya